PEMIKIRAN ETIKA RONGGOWARSITO
Abstract
Sebagai pujangga Jawa, nama Ranggowarsito cukup populer di masyarakat. Hal ini meyebabkan banyak orang mengenal serat karya Ronggowarsito. Sebagian mereka membaca dan mendalamai secara agademis, namun sebagian lain hanya mengetahui riwayat pujangga Jawa tersebut sebagai “cerita” atau dongeng rakyat. Raggawarsita sebagai seorang pujangga banyak menghasilkan karya sastra. Hal ini disebabkan ia memiliki kelebihan dalam bidang ini, ditdukung oleh profesinya sebagai seorang pujangga. Salah satu muridnya, Ki Padmosusastro memberikan komentar terkait kepujanggan Ronggowarsito. Ki Padmosusastro mengatakan “Cekakipun guru kulo puniko paud sanget, kepingin kulo niru iketipun (ukara), nanging setengah pejah”. Terdapat beberapa karya Ronggowarsito yang sebagiannya sampai pada kita dan sebagian besar lainnya masih berbentuk manuskrip. Diantara karya-karyanya antara lain: Ajidarma, Ajidarma-ajinirmala, Ajipamasa, Budayana, Babad iteh, Babon serat Pustaka raja, Cakrawati, Cemporet, Darmasarana, Dasanamaning Utusan, Hidayat Jati, Jaka Lodang, Jayengbaya, Jatipsara, Kalitida, Kracik Pawukon Ageng, Kawi-Javanshe Woordenbooek, Matnyanarparta, Mardalawagu, Pambeganing Nata Binatara, Panji Jayengtilem, Pamoring Kawulo Gusti, Paramayoga, Partakaraja, Pawarsakan, Purrusangkara, Purwagnyana, Purwa Wasana, Pakem Pustaka Raja Purwo, Paramasastra, Patisan Kina ing Kediri, Purwaning Pawukon Ageng, Rerepan Sekar Tengahan, Sabda Jati, Sabda prawana, Sabdatama, Salasilah, Sariwahana, Sidawakya, Sejarah pari sawuli, dll. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyajikan semua pemikirannya secara utuh dan menyeluruh, namun difokuskan pada percikan pemikiran filsafat etik Ranggawarsito.
Downloads

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.