BAHASA PERADABAN DAN KEBANGSAAN DALAM PEMIKIRAN KHAWARIJ

  • Khotimah Suryani UNISDA LAMONGAN
Keywords: Firqah, Khawarij

Abstract

Firqah dalam Islam muncul dan tumbuh setelah wafatnya Nabi SAW melalui sebab-sebab politik seputar perebutan khilafah. Perseteruan (fitnah) umat Islam muncul di permukaan usai terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan, lalu semakin meruncing usai terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Munculnya kelompok Khawarij memiliki peran yang besar dalam tindakan ekstrem dan kekerasan di dunia Islam. Khawarij sendiri secara genealogis terbagi menjadi beberapa sekte, antara satu sekte dengan sekte lainnya memiliki perbedaan pemikiran dan pandangan keagamaan. Dengan mencermati problematika firqah tersebut maka tulisan ini akan merumuskan kajian mengenai: (1) bagaimana pengertian Khawarij; (2) bagaimana seruan Khawarij dalam amar ma’ruf-nahi munkar; (3) bagaimana perkembangan Khawarij di dunia Islam; serta (4) apakah kaum Khawarij wujudnya masih eksis hingga hari ini. Untuk mendapatkan jawaban dari beberapa masalah di atas, tulisan ini disajikan menggunakan metode deskriptif-analitik. Penyajian data dilakukan secara deskriptif lalu dilakukan analisis, kemudian diakhiri dengan penyimpulan.Kajian ini menghasilkan simpulan-simpulan antara lain: Peradaban yang telah dibangun umat Islam telah mengalami banyak liku-liku, ketidakpuasan manusia yang telah merasuki umat membuat terjadinya pergolakan-pergolakan dalam perjalanan peradaban tersebut. Kegagalan di perang Shiffin telah menimbulkan akibat yang sangat buruk di tentara Khalifah Ali bin Abi Thalib. Ada sebagian mereka melepaskan diri dari tentara Khalifah Ali dan berbalik memberontak untuk memerangi Khalifah Ali dan Muawiyah. Golongan ini dinamakan Khawarij.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Rasul Ja’farian, Sejarah Islam: Sejak Wafat Nabi SAW Hingga Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah, Terj. Ilyas Hasan, Cet. 2 (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 2009).

K.H. Siradjuddin Abbas, I’tiqad Ahlussunnah wal Jamaah, Cet.8 (Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru, 2008), 167-168.

Abu al-Fath Muhammad ‘Abd. al-Karim bin Abi Bakr Ahmad al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, Cet.1 (Beirut: Dar al-Fikr, 1997).

Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedia Akidah Islam, Cet.2 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009).

Abu Bakr bin Abi Syaibah Abu Abdillah bin Muhammad bin Ibrahim bin Utsman bin Khawasty al-‘Absi, Mushannaf ibn abi Syaibah, Juz 7, (Riyad: Maktabah al-Rusyd, 1409 H.).

Rasul Ja’farian, Sejarah Islam: Sejak Wafat Nabi SAW Hingga Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah, Terj. Ilyas Hasan, Cet. 2 (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 2009),384-393.

tirto.id/bagaimana-abu-bakar-al-baghdadi-mendirikan-isis-cHov (diakses 24-10-2021).

alkhaleejonline.net (akses 24-10-2021).
Published
2022-04-28
How to Cite
Suryani, K. (2022). BAHASA PERADABAN DAN KEBANGSAAN DALAM PEMIKIRAN KHAWARIJ. Dar El-Ilmi : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora, 9(1), 141-161. https://doi.org/https://doi.org/10.52166/darelilmi.v9i1.3162
Section
Articles