PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN KELAPA SAWIT TERHADAP KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Sisilia Rosana Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Andalas
  • Syafrimen Yasin Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas
  • Dewi Rezki Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Keywords: Fertility, Correlation, Environment, Monolith, Insects

Abstract

     Alih fungsi lahan sawah menjadi lahan kelapa sawit dengan status kesuburan tanah yang rendah diduga menyebabkan degredasi lahan. Makrofauna tanah merupakan salah satu tolak ukur yang cukup sensitif pada perubahan lingkungan, sehingga makrofauna tanah sangat cocok sebagai bioindikator kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman makrofauna tanah dan jenis makrofauna tanah yang mendominasi pada kebun kelapa sawit yang merupakan alih fungsi dari lahan sawah. Penelitian ini dilakukan pada lahan sawah dan lahan yang merupakan alih fungsi sawah menjadi kelapa sawit dengan umur tegakan 7 tahun. Pengamatan makrofauna tanah dilakukan dengan metode hand sorting menggunakan monolith berukuran 30 x 30 cm dengan kedalaman 20 cm. Dari penelitian ini diketahui nilai indeks keanekaragaman pada lahan alih fungsi sawah menjadi kelapa sawit termasuk pada kategori sedang dan indeks kemerataan jenis yang stabil, akan tetapi memiliki nilai kekayaan jenis yang rendah. Ordo yang mendominasi pada lahan alih fungsi sawah menjadi kelapa sawit adalah Hymenoptera sedangkan ordo yang mendominasi pada lahan sawah adalah Opisthopora. Terdapat korelasi yang positif terhadap alih fungsi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit dengan keanekaragaman makrofauna (r=0,383). Dengan demikian dapat diketahui bahwa alih fungsi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit akan meningkatkan keanekaragaman makrofauna tanah.

Kata kunci: Kesuburan, Korelasi, Lingkungan, Monolith, Serangga

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminullah, Y., Mahmudati, N., & Zaenab, S. (2015). Keanekaragaman Makrofauana Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik Dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 01(2): 178–187.
Ankles, T. R. (2002). Pengaruh Alih Fungsi dan Penanggulangannya. Jurnal Ekologi, 34: 15–40.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dharmasraya (BPS Kabupaten Dharmasraya). (2022). Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka 2022. Pustaka Kementan.
Balai Penelitian Tanah (BPT). (2004). Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. Balai penelitian Tanah Bogor.
Borror, D. J. Triplehorn, C.A. & Johnson, N, F. (1996). Pengenalan Pelajaran Serangga. Diterjemahkan oleh Soetiyono Partosoedjono. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Hanafiah, K. A. (2013). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada.
Hidayaturrohmah, N., Hernawati, D., & Chaidir, D. M. (2020). Keanekaragaman Arthropoda Berdasarkan 3 Zona Pencahayaan di Gua Sarongge Tasikmalaya. Jurnal Biotik, 8(2): 245-258.
Ishak, L. (2021). Biologi Tanah. Syiah Kuala University Press.
Ismaini, L., Masfiro, L., Rustandi & Dadang, S. (2015). Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan. Paper Presented at the Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Indonesia. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication /300559086_Analisis_komposisi_dan_keanekaragaman_tumbuhan_di_Gunung_D empo_Sumatera_Selatan
Kalshoven, L.G. E. (1981). Pest of Crops in Indonesia. PT Ikhtiar Baru.
Kamil, M. I. (2016). Keanekaragaman Mesofauna dan Makrofauna Tanah pada Beberapa Tipe Manajemen Lahan dalam Hubungannya dengan Sifat Kimia Tanah. Universitas Andalas.
Kasi, P. D., Cambaba, S., Surya, I. N & Faisal. (2020). Analisis Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Pada Tanah Sawah di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara. Cokroaminoto Jurnal of Biological Science, 2(1): 12-16.
Lavelle, P., & Spain, A. V. (2003). Soil Ecology. Kluwer Academic Publishers. New York. USA.
Ma’arif, S. (2014). Diversitas serangga permukaan tanah pada pertanian hortikultura organik di Banjar Titigalar, Desa Bangli, Kabupaten TabananBali. Jurnal Biologi, 18(1): 28-32.
Mayasari, A. T., Kesumadewi, A. A. I., & Kartini, N. L. (2019). Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik dan Konvensional di Bedugul. Journal Agrotrop, 9(1): 13-22.
Nuraina, I., Fahrizal & Prayogo, H. (2018). Analisa Komposisi dan Keanekaragaman Jenis Tegakan Penyusun Hutan Tembawang Jelomuk di Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi. Jurnal Hutan Lestari, 6(1): 137-146.
Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. CBS Collage Publishing. Japan. 611 p.
Putri., Kusuma, Z., & Arisoesilaningsih, E. (2017). Kajian Diversitas Makrofauna dan Mesofauna Tanah pada Sawah Padi Semiorganik dan Konvensional di Kabupaten Malang, Jawa Timur Indonesia. Jurnal Kesehatan dan Sains, 1(1): 1-8.
Rahayu, W. (2021). Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Beberapa Umur Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Universitas Andalas.
Rezki. (2023). Ekologi Tumbuhan. Global Eksekutif Teknologi.
Situmorang, V. H., & Afrianti, S. (2020). Keanekaragaman Makrofauna Tanah Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Pt. Cinta Raja. Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 8(3): 176-186.
Sugiyarto. (2000). Aplikasi Bahan Organik Tanaman Terhadap Komunitas fauna Tanah dan Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata). Jurnal Biodiversitas, 1(1): 25-30.
Suin, N. M. (2006). Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara.
Vidya, A. O., Sugiyarto & Sunarto. (2014). Keanekaragaman makrofauna tanah pada lahan tanaman padi dengan sistem rotasi dan monokultur di Desa Banyudono, Boyolali. Jurnal Bioteknologi, 11(1): 19-22.
Whilm. (1975). Biological Indicator of Pollution in River Ecological. Blackwell Scientific Publication.
Published
2023-12-08
How to Cite
Rosana, S., Yasin, S., & Rezki, D. (2023). PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN KELAPA SAWIT TERHADAP KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH DI KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1), 54-66. https://doi.org/https://doi.org/10.52166/agroteknologi.v7i1.5235
Section
Articles