KONFLIK RUMAH TANGGA DOUBLE INCOME KARYAWAN UMKM DEWANDARU KOTA MALANG
Abstract
Era modern saat ini sudah hal umum ketika seorang perempuan memiliki pekerjaan layaknya seorang pria. Jika sebelumnya tugas mencari nafkah atau bekerja dibebankan pada seorang pria selaku kepala rumah tangga juga sebagai suami dalam keluarga, namun kini kegiatan bekerja juga dilakukan oleh wanita. Penelitian ini akan mengeksplorasi konflik rumah tangga pada keluarga double income di kawasan UMKM kuliner Dewandaru, Kota Malang, dengan fokus pada dinamika sosial dan ekonomi keluarga dimana kedua pasangan bekerja sebagai penjual makanan. Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk menyelidiki faktor-faktor yang menjadi pemicu konflik dalam keluarga double income karyawan UMKM Dewandaru Kota Malang. Dengan fokus pada faktor-faktor konflik rumah tangga, diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan gambaran yang lebih terperinci tentang penyebab permasalahan yang dihadapi keluarga-keluarga ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori kelas Karl Marx digunakan dalam menganalisis penyebab konflik dengan gambaran bahwa wanita atau istri dianggap sebagai kelas lemah yang harus menuruti suami sebagai kelas yang kuat. Hasil penelitian ini adalah ditemukan empat penyebab konflik rumah tangga yaitu perbedaan pengeluaran keuangan, kurangnya komunikasi dan waktu berkualitas bersama, pandangan tradisional yang menempatkan peran utama wanita sebagai pengurus rumah tangga dan anak-anak serta ketidaksetaraan dalam hubungan.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.