PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TANAH LEMPUNG TERHADAP PERILAKU PENURUNAN TANAH STUDI KASUS DI JALAN POROS DESA BADURAME

  • Umar Shodiq Teknik unisda lamongan
  • Agus Setiawan Teknik Unisda Lamongan
Keywords: Tanah Lempung, Derajat Kejenuhan, Penurunan Tanah

Abstract

Tanah lempung adalah jenis tanah kohesif yang mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil. Salah satunya adalah terjadinya penurunan tanah yang apabila mengalami pembebanan diatasnya maka tekanan air pori akan naik sehingga air pori ke luar yang menyebabkan berkurangnya volume tanah. Kemudian akan terjadi penurunan signifikan pada tanah yang akan mempengaruhi berkurangnya daya dukung tanah untuk menahan beban yang ada di atas tanah tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap daya dukung tanah antara lain adalah derajat kejenuhan. Derajat kejenuhan adalah perbandingan antara volume air dengan volume pori dari suatu tanah. Meningkatnya jumlah air yang dikandung oleh suatu tanah akan menyebabkan volume tanah meningkat namun kepadatan tanah tersebut akan menurun. Untuk itu perlu dilakukan pengujian pengaruh derajat kejenuhan terhadap perilaku penurunan tanah. Desa Badurame sendiri merupakan desa yang mayoritas pekerjaanya adalah seorang petani yang pastinya disekitar jalan tersebut dikelilingi oleh sawah dan juga ladang sehingga ketika saatnya panen diantaranya, panen ikan air tawah, panen padi ataupun hasil ladang lainnya akan dimuat menggunakan mobil pengangkut. Dari sini dapat disimpulkan bahwasanya tidak hanya karena faktor terkikisnya air sungai disekitar jalan, namun dengan adanya mobil pengangkut hasil panen tersebut juga menjadi faktor penurunan tanah pada jalan poros desa Badurame.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini melelui beberapa tahapan yaitu: uji sifat fisik tanah dan uji konsolidasi.

Pada penelitian ini didapatkan hasil tanah lempung yang digunakan sebagai sampel penelitian berasal dari Dusun Badu Desa Badurame Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan termasuk dalam kategori tanah lempung berbutir halus ( fraksi yang berukuran lebih kecil dari 0,075mm adalah lebih besar dari 50% ). Pola grafik penurunan tanah yang diberi pembebanan adalah dari 1,25 cm sampai dengan 2,24 cm dalam kurun waktu selama 15 hari. Pengaruh derajat kejenuhan terhadap penurunan tanah didapatkan hasil Cv sebesar 0.238 cm/detik, Cc sebersar 0.0183, dan aV sebesar 34,20 cm/kg. Pada penelitian ini disampaikan pada presentase derajat kejenuhan terendah tanah organik dalam kondisi baik pada pengujian konsolidasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adha, Idharmahadi. 1992. Penuntun Praktikum Mekanika Tanah. Andar. S, Veny. 2014. Perilakuloading unloading pada tanah lempung yang disubtitusi material bergradasi kasar (pasir). Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Bowles. J. E. 1989. Sifat – sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah. Edisi Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Craig, R. F. 1991. Mekanika Tanah. Erlangga. Jakarta.
Das, B. M. 1993. Mekanika Tanah. (Prinsip – prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid I Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hardiatmo, H. C. 1992. Mekanika Tanah. Gramedia Pustaka Umum. Jilid I Jakarta.
Hardiyatmo, H.C.2003. Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nakazawa, K., Sosrodarsono, S, 1983. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Pradya Paramita, Jakarta.
Terzaghi, K., Peck, R. B. 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Wesley, L. D. 1977. Mekanika Tanah. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta
Published
2023-05-31
How to Cite
Shodiq, U., & Setiawan, A. (2023). PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TANAH LEMPUNG TERHADAP PERILAKU PENURUNAN TANAH STUDI KASUS DI JALAN POROS DESA BADURAME. DEARSIP : Journal of Architecture and Civil, 3(01), 31-42. https://doi.org/https://doi.org/10.52166/dearsip.v3i01.4183
Section
Articles