TASAWUF DAN SPIRITUALITAS DALAM MUHAMMADIYAH

  • Lukman Hakim Universitas Muhammadiyah Malang
  • Moh Nur Hakim Universitas Muhammadiyah Malang
  • Romelah Romelah Universitas Muhammadiyah Malang
Keywords: Tasawuf, Muhammadiyah, Spiritualitas

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi konsep tasawuf dari organisasi Islam Muhammadiyah. Secara formal Muhammadiyah menolak tasawuf klasik seperti Naqsabandiyah, Qadiriyah dan sejenisnya. Menurut Muhammadiyah, tasawuf seringkali diselewengkan menjadi tarekat dengan praktek-praktek ritual yang ketat, mengisolasi diri, dan cenderung mematikan peran akal. Penolakan terhadap konsep tarekat ini, mendorong Muhammadiyah untuk bertasawuf dengan cara lain yang dipandang lebih sesuai dengan ajaran Islam. Hasil penelitian menjelaskan, menurut Muhammadiyah kenikmatan spiritual bisa dicapai dengan memperbanyak membaca al-Quran, memperbanyak shalat Sunah, memperbanyak zikir, puasa, dan sebagainya, yang diajarkan agama Islam. Muhammadiyah menjalankan tasawuf dengan mengambil nilai-nilai tasawuf yang sesuai dengan ajaran dasar al-Qur’an dan as-Sunnah dalam praktek ibadah mahd{ah atau ghairu mahd{ahyang kemudian disebut tasawuf substantif. Tasawuf dimaknai sebagai sikap ikhlas, sabar, tawakal sesuai tuntunan Nabi dan hanya terorientasikan kepada Allah SWT. Tasawuf dalam Muhammadiyah dimaknai sebagai keseimbangan material dan spiritual, duniawi dan ukhrawi, yang didasarkan pada al-Qur’an dan Sunnah, dan menafikan tasawuf yang terorientasi pada khalwat dan penyingkiran terhadap kehidupan dunia. Selain itu, inti dari kepribadian warga Muhammadiyah adalah beriman teguh, taat beribadah, berakhlak mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat. Inilah orientasi dari tasawuf yang tidak disandingkan dengan hal-hal yang dipandang negatif seperti menyendiri, berkebiasaan aneh-aneh, berteologi secara spekulatif dan mengasingkan diri di tengah masyarakat.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

al-Mannawî, ‘Abdu al-Ra’ûf. al-Kawâkib al-Durrîyah fî Tarâjim al-Sâʻah al-S}ûfîyah. Kairo: Zâwîyah al-Tijânîyah, t.th.
Fauzan Saleh, Ketua Pimpinan Muhammadiyah, Kediri November 2018.
Hamka, Tasauf Moderen.Jakarta: Pustaka Panjimas, 1998.
Hasibuan, Armyn. “Neo-sufisme, Ragam dan Perkembangannya: Mampukah Membangun Konstruksi Baru” Hikmah, 7 (2013).
Ilham, Muh. “Konsep Zuhud dalam Pemikiran Tasawuf Hamka”.Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Islam Alauddin Makassar,2014.
Imam Ghazali, “Ihya’ Ulumiddin”,(CD-ROM: Maktabah Syamilah).
Irfan, Muhammad. “Pemikiran Tasawuf Hamka dan Gerakan Dakwah Muhammadiyah”, Innovatio, 1 (2004).
Kamal, Musthafa. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Khozin. Sufi Tanpa Tarekat. Malang: Madani, 2013.
M. Khusnul Khuluq. “Tasawuf Muhammadiyah: Sebuah Penelusuran”. Makalah disajikan dalam diskusi FORSIFA, UMM, Malang, 2011.
Madjid, Nurcholis. Tradisi Islam: Peran dan Fungsinya dalam Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Paramadina, 1997.
Mulkhan, Abdul Munir. Marchaenis Muhammadiyah. Yogyakarta: Galang Press, 2010.
Novi Maria Ulfah, Dwi Istiyani. “Etika Dalam Kehidupan Modern: Studi Pemikiran Sufistik Hamka”,Jurnal Akhlak dan Tasawuf, 2 (2016).
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah. Jakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2000.
Rais, Amin. Kumpulan Makalah Dialog Dakwah Nasional Majlis Tabligh Muhammadiyah. Yogyakarta: PP Muhammadiyah, 1986.
Sutoyo, “Tasawuf Hamka dan Rekonstruksi Spiritualitas Manusia Modern”, Islamica: Jurnal Studi Keislaman, 10 (September, 2015). -
Published
2024-05-04
How to Cite
Hakim, L., Hakim, M., & Romelah, R. (2024). TASAWUF DAN SPIRITUALITAS DALAM MUHAMMADIYAH. Dar El-Ilmi : Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora, 11(1), 66-90. https://doi.org/https://doi.org/10.52166/darelilmi.v11i1.6380
Section
Articles