KONSEP KEBAHAGIAAN PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN AL-QUR’AN
Abstract
Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan yang ingin diraih oleh setiap manusia dalam kehidupannya. Dalam ilmu psikologi, kebahagiaan merupakan bagian dari kehidupan manusia dari aspek kejiwaan. Sedangkan dalam al-Qur’an kebahagiaan disebutkan dengan term al-fala>h}. Kata al-fala>h} beserta derivasinya disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak empat puluh kali. Konsep kebahagiaan yang dipaparkan dalam tulisan ini adalah menurut hasil korelasi dua perspektif yaitu psikologi dan al-Qur’an, sehingga menghasilkan pemahaman yang komprehensif. Dalam al-Qur’an kebahagiaan adalah berkaitan dengan urusan dunia dan akhirat, hal ini juga disebutkan dalam teori psikologi. Selanjutnya, faktor agama atau tingkat religiusitas seseorang menurut Seligman mempengaruhi kebahagiaan, hal ini dijawab dengan al-Qur’an bahwa karakter agar orang-orang dapat meraih al-fala>h} (kebahagiaan) diantaranya adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa. Menurut Seligman, Lazarus, Isen, Myers dan Averill diantara cara untuk bahagia yaitu memiliki kemampuan sosial yang baik, membuat langkah-langkah progres untuk merealisasikan suatu tujuan, bersikap optimis, tidak pernah berhenti untuk berharap dan berusaha. Hal ini sejalan dengan pendapat Sayyid Qut}b dan dalam al-Qur’an disebutkan bahwa al-fala>h} dapat dicapai dengan jihad (bersungguh-sungguh) dan bekerja keras sebagai upaya untuk meraih kebahagiaan itu.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.