Paradigma Baru Pendidikan Tinggi dan Makna Kuliah Bagi Mahasiswa

  • Ahmad Taufiq
Keywords: paradigm, education quality, meaning of school

Abstract

The quality of higher education institutions in Indonesia to date is still is low. This can be known when compared with institutions higher education in other countries. It is also known that there is the gap between the existing reality with the goals and standards of graduate competence universities that have been formulated in laws and regulations government and related universities.

Many factors play a role in it. One is the paradigm education - including higher education - is becoming a community benchmark. This growing paradigm will then determine how students give meaning to the lecture that is being pursued. Meanwhile, meaning and any understanding they have about college, will determine their attitudes, behaviors, actions and activities in the process learning. And it will ultimately determine their success within learn.

After quite a while, in the recent paradigm behavioristik become displaced by a new paradigm. The developing and the will be more established lately is a constructive paradigm. With referring to this paradigm, students become the central point in the process learning. Therefore, whatever meaning is given by the students of lectures will determine their attitudes and actions in following learning process. Furthermore, this meaning will determine success educational goals as will be achieved together.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmoko, Adi, Emosi dan Perilaku Belajar Mahasiswa Berprestasi Rendah dalam
Perspektif Suryamentaram (diakses dari www.jendelapemikiran.wordpress.
com/category/penelitian, pada tanggal 28 januari 2009
Baharuddin, Drs. H., M.Pd.I. & Esa Nur Wahyuni, M.Pd., Teori Belajar dan
Pembelajaran (Yogyakarta : Arruz Media, 2007)
Brand, Alice G. & Jack I. Powel, Emotion and The Writing Process : A Description of
Apprentice Writers in Writing Process (dimuat dalam Journal of Educational
Research, V. 79, No.5, h.280-285)
Campbell, Tom, Tujuh Teori Sosial : Sketsa, Penilaian, Perbandingan (Yogyakarta :
Kanisius, 1994)
Dimyati, M., Dilema Pendidikan Ilmu Pengetahuan (Malang : Ikatan Profesi Teknologi
Pendidikan Cabang Malang bekerja sama dengan Teknologi Pendidikan PPS
UM, tahun 2000)
Dwiyogo, Wasis D., Proses Pemecahan Masalah Soal Cerita Siswa Sekolah Dasar
Kelas Tiga, disertasi tidak diterbitkan, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang, Tahun 2000
Herry-Priyono, B., Anthony Giddens Suatu Pengantar (Jakarta : Kepustakaan Populer
Gramedia / KPG, 2003)
Irving M. Zeitlin dalam bukunya Memahami Kembali Sosiologi : Kritik Terhadap
Sosiologi Kontemporer (Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1998)
Ishomuddin, Dr., Sosiologi Perspektif Islam (Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang, 2005)
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, disusun oleh Tim Penyusun Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Balai Pustaka, 1999)
Kuhn, Thomas S., The Structure of Scientific Revolution (Chicago : The University of
Chicago Press, 1970)
Kuper, Adam & Jessica Kuper, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada, 2000)
Kurnia, Bagus, Tinjauan Psikologis Penganguran Terdidik : Studi Kualitatif Makna
Pendidikan dan Pengalaman Mencari Kerja Pada Lulusan Pendidikan Tinggi
Yang Belum Bekerja di Surabaya, tesis S2 Universitas Airlangga, Tidak
diterbitkan
Maliki, Zainuddin, Narasi Agung : Tiga Teori Sosial Hegemonik (Surabaya : Lembaga
Pengkajian Agama dan Masyarakat / LPAM, 2003)
_______________, Sosiologi Pendidikan (Yogyakarta : Gajah Mada University Press,
2008)
Notohadiprawiro, Tejoyuwono, Universitas Pendidikan, Universitas Penelitian,
Universitas Pelayanan Masyarakat, ataukah Universitas Tri Darma, Makalah
disampaikan pada Seminar Sehari Universitas Gajah Mada Menuju Universitas
Penelitian (Yogyakarta : UGM, 2006)
Nurhadi dkk., Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teahing and Learning / CTL) dan
Penerapannya dalam KBK (Malang : Universitas Negeri Malang, 2004)
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.
Ritzer, George, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada, 2002)
Salim, Agus Dr. dkk., Indonesia Belajarlah : Membangun Pendidikan Indonesia

(Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang &
Penerbit Tiara Wacana, 2007)
Semiawan, Conny, Pendidikan Tinggi : Peningkatan Kemampuan Manusia Sepanjang
Hayat Seoptimal Mungkin (Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti, 1999)
Sindhunata, Pendidikan Hanya Menghasilkan Air Mata, Basis, Juli-Agustus 2000.
Soemarwoto, Otto, Potret Buruk Pergurun Tinggi Kita (Kompas, 31 Juli 2000)
_______________, Memperbaiki Potret Buruk Pergurun Tinggi Kita (diakses dari
www2.kompas.com/kompas-cetak/0009/20/opini, tanggal 28 januari 2008)
Suwardjono, Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi : Redefinisi Makna Kuliah
(Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, September 2005)
__________, Perilaku Belajar di Pergurun Tinggi. Dimuat pada Jurnal Akuntasi dan
manajemen Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta, Maret 1991.
Syaodih, Erliany, Persepsi Mahasiswa FKIP teantang Suasana Kehidupan Kampus dan
Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar (dimuat dalam EDUCARE : Jurnal
Pendidikan dan Budaya, dan diakses melalui website : www.educare.efkipunla.net,
tanggal 21 pebruari 2009
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana)
Published
2018-02-14
How to Cite
Taufiq, A. (2018). Paradigma Baru Pendidikan Tinggi dan Makna Kuliah Bagi Mahasiswa. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 10(1), 34-52. https://doi.org/https://doi.org/10.52166/madani.v10i1.938